Rabu, 21 April 2010

POLWAN DAN HARI KARTINI>KOMPAS>COM

Ketika Polwan Berkebaya.
Selasa, 21 April 2009 | 20:24 WIB
Rita Ayuningtyas
Polda Metro Jaya mengharuskan jajarannya yang berada di unit pelayanan, mengenakan pakaian adat untuk memeringati Hari Kartini, Selasa (21/4).
KOMPAS.com- KEBAYA, sebuah pakaian tradisional yang eksistensinya mulai tergerus oleh perkembangan zaman. Kebaya hanya dikenakan pada saat-saat tertentu, seperti di pesta pernikahan atau di perayaan Hari Kartini.
Meski pemakaiannya dapat dihitung dengan jari, kebaya mampu membangkitkan jiwa kewanitaan kaum hawa. Apalagi, untuk perempuan yang memiliki profesi seperti laki-laki. Polisi (Polwan) misalnya.
"Selama ini kan pakaian ikut fashion laki-laki. Saat harus memakai kebaya, jadi seperti kembali (jadi) perempuan. Semangat kerjanya juga bangkit lagi," ujar Bripka Eri, petugas piket Samsat Kepolisian Daerah Metro Jaya, yang berpakaian kebaya pada Hari Kartini ini, Selasa (21/4 ).
Hari ini, Eri mengenakan kebaya modern putih yang dipadukan dengan kain batik emas. Wajahnya yang putih lebih cerah dengan paduan apik itu. Demikian pula dengan Briptu Lina Marlina. Wanita berusia 26 tahun itu tampil beda dengan kebaya ungu dan sanggul modernnya.Wajahnya berseri, senyum terus menghiasi wajahnya. "Saya senang saja walau panas," kata dia.
Semua pengunjung Gedung Biru Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya pun tak menyangka Lina adalah seorang polisi. "Enaknya, pengunjung jadi tidak canggung lagi bertanya. Tidak takut. Biasanya kan tampak sangar," terangnya.
Namun, Eri dan Lina masih berpikir ulang jika harus mengenakan kebaya saat bertugas setiap hari. "Kalau pakai celana lebih praktis. Kerja pun tidak ada hambatan. Sewaktu-waktu ada tugas, siap saja. Meski tak pakai kebaya, kita tetap super woman, super wonder," imbuh Eri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar