Minggu, 11 September 2011

POLSEK SEBAGAI MATA DAN TELINGA

POLSEK SEBAGAI “MATA DAN TELINGA
KOMPOL SINUNGWATI,SH

     Polri dalam rangka melaksanakan tugas pokok sebagai pemelihara kamtibmas, penegak hukum, pelindung, pengayom serta pelayan masyarakat harus tanggap melihat perkembangan keresahan masyarakat. Sejalan dengan paradigma reformasi dan era demokrasi yang terjadi di Indonesia maka dalam melaksanakan tugas Polri dituntut untuk mampu melaksanakan tugas dengan berpegang pada prinsip- prinsip HAM, bekerjasama dengan masyarakat, berperan sebagai pelindung dan pelayan masyarakat, bukan mengambil peran sebagai penguasa. Reformasi menghendaki keterbukaan Polri serta kepekaan Polri terhadap aspirasi rakyat serta memperhatikan kepentingan, kebutuhan dan harapan warga . 
     

Institusi Polri yang lebih banyak bersentuhan dengan masyarakat adalah Polsek. Polsek adalah garda terdepan polri sebagai tempat masyarakat meminta bantuan, memberikan informasi, berkomunikasi dan menanyakan permasalahan kamtibmas. Polsek sebagai organisasi polri yang paling dekat dengan masyarakat sangat dibutuhkan sebagai” mata dan telinga “ pimpinan dan organisasi Polri. Segala hal yang terjadi maupun diperkirakan akan terjadi di masyarakat diharapkan dapat termonitor oleh Polsek. Polsek dengan segala keterbatasannya diharapkan mampu untuk mendeteksi fenomena yang berkembang di masyarakt serta mengidentifikasi permasalahan yang muncul di tengah msyarakat, memberikan informasi berkaitan dengan situasi dan kondisi masyarakat di wilayah sehingga pimpinan dapat mengambil langkah antisipasi guna terwujudnya kamtibmas
Polsek adalah unsur pelaksana utama kewilayahan polres yang berada dibawah Kapolres yang bertugas menyelenggarakan tugas pokok polri dalam pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegak hukum dalam pemberian perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat serta tugas-tugas polri lain dalam wilayah hukumnya sesuai ketentuan hukum dan peraturan/kebijakan yang berlaku dalam organisasi polri.
Saat ini dari fungsi bimmas memiliki strategi unggulan berupa program polmas dan dari fungsi intelijen dengan Polsek sebagai Basis Deteksi (PSBD). Program polmas idealnya dilaksanakan oleh semua fungsi kepolisian baik Sabhara, Reskrim, lalu lintas maupun Intelijen meskipun dalam pelaksanaanya masih banyak dilaksanakan oleh Babinkamtibmas dan petugas polmas. Program PSBD dalam pelaksanaanya juga dibebankan ke fungsi Intelijen .
Akan lebih efektif dan efisien bila dalam pelaksanaan di polsek diadakan kolaborasi antara program polmas dan PSBD. Kedua program tersebut sama sama mengedepankan preemtif dan preventif. Dalam pelaksaaan program polmas memiliki anggaran yang cukup untuk melaksanakan program dalam mencapai tujuan sedangkan program PSBD tidak ada anggaran khusus dalam rangka mendukung pelaksanaannya . Dalam hal ini Kapolsek selaku pimpinan dipolsek dapat melakukan terobosan kreatif (creative breakthrough) untuk melaksanakan program kegiatan di polsek dan lebih meningkatkan kinerja Polri.
Dalam pelaksanaan PSBD dibutuhkan dukungan seluruh personil polsek untuk menjaring informasi baik melalui IT maupun melalui jaringan . Program polmas mengharapkan kehadiran polri ditengan tengah masyarakat .Masyarakat menginginkan kehadiran polri tidak hanya saat bermasalah namun polri diharapkan dapat menjadi mitra dalam aktifitas di lingkungan masyarakat. Dengan intensitas kehadiran yang cukup maka secara signifikan dapat segera terlihat dan dirasakan secara nyata manfaatnya oleh masyarakat. Dengan demikian maka akan terbentuk jaringan informasi di masyarakat dan pada akhirnya laporan informasi dari anggota akan bertambah baik kwantitatif maupun kwalitasnya.
     Faktor- faktor yang mempengaruhi keberhasilan program PSBD dan Polmas ada dua. Dari faktor eksternal masih rendahnya tingkat kepercayan dan kepedulian masyarakat akibat adanya oknum yang masih arogan dan tidak menjadi tauladan bagi masyarakat. Faktor internal masih belum terkafer rasio petugas dengan masyarakat yang harus dilayani. Prasarana dan sarana yang belum mencukupi seperti ruangan, computer dll, belum adanya dukungan anggaran pembentukan dan pembinaan jaringan di tingkat polsek , terbatasnya personil. Pimpinan di polsek belum sepenuhnya memahami arti pentingnya polsek sebagai basis deteksi dan pentingnya polmas sehingga peran strategis polsek kurang mendapat respon maupun teraplikasi dengan baik 
Kolaborasi Strategi Polmas dan PSBD di tingkat Polsek
Penempatan anggota di seluruh wilayah pedukuhan merupakan pengembangan model implementasi polmas tingkat polsek. Polsek merupakan sasaran implementasi polmas yang diharapkan cukup efektif dan efisien. Polsek merupakan basis deteksi polri, Keberhasilan implementasi polmas di masing-masing polsek secara otomatis juga keberhasilan PSBD bila dibarengi dngan peningkatan laporan dan tata kelola administrasi intelijen yang memadai seperti adanya intel dasar yang akurat, kalender kamtibmas , laporan informasi dan informasi khusus.
     Dalam rangka mencapai tujuan polmas maka diterapkan berbagai model Polmas dikewilayahan disesuaikan dengan karakteristik wilayah, masyarakat dan sasaran Polmas yang ditentukan oleh masing-masing pimpinan satuan kewilayahan yang berwenang. Dengan demikian masing-masing kewilayahan dapat membuat konsep berbeda sesuai dengan situasi dan kondisi namun tujuan tercapai sesuai dengan kebijakan pimpinan yang telah digariskan.
Selama ini seorang Babinkamtibmas bertugas untuk memantau satu desa binaan .Mengingat wilayah kerja yang sangat luas dan jumlah penduduk sangat banyak dan hiterogen maka jumlah tersebut dirasa masih kurang efektif. Kehadiran Babinkamtibmas ditengah masyarakat masih dirasa kurang dapat memenuhi harapan masyarakat. Masyarakat sangat mengharapkan kehadiran polri ditengah tengah masyarakat secara fisik , dengan perilaku simpatik tidak arogan, sopan, supel dan mau menerima masukan dari masyarakat, mampu menjadi motivator agar masyarakat berperan aktif memberikan informasi dan menggiatkan poskamling dan patroli bersama.
Untuk memenuhi harapan masyarakat dan melaksanakan program polmas di tingkat polsek, maka anggota polsek yang mendapat penugasan dapat melaksanakan monitoring dan menjalin komunikasi. Untuk memperoleh hasil optimal maka penugasan personil dipedukuhan harus memperhatikan potensi, karekteristik, jumlah penduduk, dan kerawanan masing-masing pedukuhan. Pedukuhan yang memilki kerawanan kriminal ditugaskan anggota reskrim sesuai kring serse atau bintara pulbaket , pedukuhan rawan laka lantas ditempatkan anggota lantas, pedukuhan yang memiliki kelompok kesenian ditugaskan anggota yang memiliki kecintaan terhadap seni.
     Kegiatan kunjungan atau sambang ke pedukuhan dapat dilakukan anggota pada saat anggota bertugas piket ataupun menurut situasi dan kondisi. Misalnya Anggota Patroli pada saat sedang melaksanakan piket dapat melaksanakan sambang dan memantau wilayah pedukuhan sekaligus melaksanakan tugas patroli baik bersama- sama ataupun tanpa Babinkamtibmas . Petugas diharapkan dapat berbaur dengan masyarakat dengan mengikuti pertemuan - pertemuan warga ataupun sesekali bergabung dalam kegiatan siskamling atau ronda dan bergabung dalam kegiatan olah raga maupun kelompok kesenian yang ada di masyarakat. Dalam setiap kegiatan anggota berkewajiban melaporkan kegiatan dan membuat laporan informasi. Informasi yang mempunyai implikasi luas akan segera di buatkan informasi khusus oleh unit intel untuk segera di kirim ke Polres sedangkan informasi yang perlu pendalaman akan ditindak lanjuti oleh unit intelijen.
     Dalam kegiatan tersebut perlu adanya pengendalian dan pengawasan. Setiap satu kelurahan / Desa dapat ditempatkan seorang perwira pengendali agar program betul- betul dilaksanakan dan diadakan evaluasi secara berkala dan melaporkan setiap informasi dan kegiatan kepada Kapolsek.
      Dengan hadirnya anggota polsek dipedukuhan dan bersama sama dalam kegiatan warga maka akan terjadi komunikasi yang lebih intensif, memberikan rasa aman, dinamika warga dapat termonitor, warga termotivasi untuk memberikan informasi karena telah mengenal dekat petugas. Tokoh masyarakat, Tokoh agama dan Ketua RT dapat diberdayakan untuk memberi motivasi warganya. Diharapkan adanya peran aktif warga masyarakat untuk mengawasi lingkungan dan melaporkan gejala- gejala mencurigakan di masyarakat 
Dalam pelaksanaannya program kegiatan ini sangat dibutuhkan Peningkatan integritas (integrity improvement) dari personil polsek selaku pelaksana kegiatan. Personil yang bertugas harus diberikan motivasi dan teladan dari pimpinan karena adanya tambahan tanggung jawab yang harus di emban oleh anggota. Kapolsek diharapkan konsisten dalam menjalankan program kegiatan sehingga anggota dapat menjalankan tugas pokok fungsi dan perannya dengan baik serta memiliki loyalitas tinggi baik kepada pimpinan dan Organisai Polri.
     Dengan kolaborasi program tersebut di atas diharapkan dapat memberikan pelayanan kepolisian lebih cepat dan lebih mudah karena masyarakat dapat memperoleh kesempatan komunikasi dengan anggota polri lebih dekat. Dengan adanya kedekatan dan saling mengenal akan lebih mudah komunikasi dan kemauan memberikan informasi karena masyarakat yakin kerahasiaan info yang diberikan akan terjamin. Setiap ada gejala mencurigakan di lingkungannya masyarakat tanggap dan bersama sama mengantisipas. Kapolsek sebagai kepala kesatuan wilayah kecamatan dapat mengetahui secara dini informasi maupun kondisi yang memerlukan kehadiran polri sehingga dapat segera memberikan respon dari informasi masyarakat dan pimpinan dapat mengambil kebijakan yang tepat dalam menjaga stabilitas kamtibmas . 
     Kolaborasi kegiatan PSBD dan Polmas di tingkat polsek dengan menugaskan anggota di setiap pedukuhan ini pernah dilaksanakan penulis di Polsek Banguntapan Polres Bantul pada tahun 2007 . Pelaksanaa kegiatan ini mendapat respon positif dari masyarakat dan besar manfaatnya dan dapat menekan gangguan kamtibmas di masyarakat. Masyarakat terlatih menyelesaikan permasalahan sosial yang terjadi di lingkungannya. Masyarakat Banguntapan menjadi semakin proaktif memberikan informasi tentang situasi maupun kejadian di sekitar yang memerlukan kehadiran polri . Polsek dapat memperoleh informasi secara cepat tentang fenomena dan kejadian di wilayah sehingga permasalahan tidak berkembang luas dan dapat diatasi dengan cepat dan tepat. 
     Dengan niat baik dalam rangka pengabdian kepada bangsa dan negara serta loyalitas yang tinggi terhadap organisasi Polri, maka dengan melaksanakan program yang ditetapkan pimpinan polri polri akan semakin dipercaya dan dicintai oleh masyarakat.