DIABETES MILITUS ????? Apakah bisa sembuh ?????

     Selama ini saya tidak pernah merasakan badan saya sehat dan tidak ada keluhan dengan kesehatan saya. Tiba tiba hasil laboratorium menunjukan adanya kadar gula yang cukup tinggi. Bagai disambar petir ketika saya lihat gula darah puasa  260. Antara takut ,tidak percaya dan was was bercampur menjadikan saya stress sesaat.

     Saya tidak percaya dengan bukti adanya diabetes militus di tubuh saya. Dalam keluarga saya tidak ada yang menderita penyakit gula atau Diabetes Militus mana mungkin saya bisa terkena. Saya cek ulang gula darah saya dengan alat digital dan ternyata hasilnya sama . Dengan berat hati saya ambil obat yang setumpuk untuk dikonsumsi dan saya bawa pulang kerumah. Dengan kenyataan yang saya harus hadapi rasanya semua sudah jadi gelap tanpa ada harapan kesembuhan dan badan makin terasa lemas dan tidak bertenaga.

      Beberapa hari saya dibantu anak anak saya browsing di internet mengenai penyakit DM . Saya prin semua yang berkaitan dengan DM dari jenis penyakit, tanda tanda, pola makan yang harus dijalani dan lain lain. Ternyata banyak hal yang selama ini saya konsumsi dan merupakan makanan favorit tidak boleh dikonsumsi, Waduuuuuuuu. Karena ingin mengendalikan penyakit dengan segera saya berusaha mengikuti diet ketat dan putus asa karena kadar gula darah naik turun. 

     Penyakit DM saya diketahui pada awal Nopember 2012 ada pembengkakan di matakaki kiri saya dan berat badan meningkat sekitar 5 kg.Badan. Atas saran dr Tatang dari RS Bhayangkara Polda DIY saya diminta periksa dan cek Laborat  . Dari hasil laboratorium itulah saya tahu ada yang tidak berses dengan gula darah saya. Dalam kegalauan dengan keadaan ini saya merasa beruntung banyak teman teman dokter yang berkenan berbagi dengan saya . Dari dr Ay Haryanto RS Panti Rapih Yogyakarta saya disarankan cek Hba1C untuk mengetahui DM saya dengan akurat. Hasil tes menunjukan angka 9 jadi memang betul ada DM di tubuh saya. Saya diberikan motivasi dan saran saran yang benar benar membuktikan hasil yang baik pada pasien DM dengan gizi dan gaya hidup sehat namun harus selalu optimis.

     Karena hati belum siap menerima keadaan banyak saran dari keluarga dan teman tanpa pikir panjang saya coba. Dari minum brotowali, buah mahoni, godokan sarang semut, daun sirsat dan serai sampai makan hewan undur undur saya jalani karena ingin cepat sembuh .Saya kadang kadang sering minum obat semau saya. Namun untungnya saya masih sering dikontak oleh teman teman dokter agar saya selalu menjaga kesehatan  dan belajar banyak tentangpola hidup sehat.

     Setelah berjalan enam  bulan sekitar bulan April saya berkosultasi dengan dr Bowo yang biasa tugas praktek di Polda DIY setiap hari jumat . Saya sudah bisa menjalani gaya hidup dan pola makan yang sehat seperti saran dokter dan berusaha mengenali kebutuhan asupan tubuh saya dan rajin kontrol tiap jumat tentunya kalau tidak ada tugas dan kegiatan yang mengharuskan saya melewati waktu kontrol. Disebut dengan masa observasi dulu saya 3 kali sehari minum mitformin akhirnya cukup 2 kali sehari saya mengkonsumsi mitformin dan satu kali minum vitamin untuk saraf. Makan setiap hari harus teratur jamnya dan cukup istirahat . Aturan dokter berusaha saya jalani meskipun untuk waktu makan saya belum begitu tepat karena kesibukan saya. Sejalan dengan waktu badan saya sudah stabil dengan tinggi 160 cm berat badan 54 kg. Perasaan saya enjoy dan bisa menerima keadaan dan makan tidak terlalu diet ketat hanya saya sesuaikan dengan kebutuhan dan saya beolah raga minimal hari jumat , sabtu dan minggu dengan jalan kaki atau bersepeda bersama keluaraga.

     Pada tanggal 12 Juli 2013 anak saya yang pertama sakit dan harus dilakukan tindakan one day care di RS Panti Rapih Yogyakarta dan anak saya harus menjalani tes laboratorium sekalian saya dirujuk untuk cek Hba1C oleh dr Ay Haryanto dan hasilnya sangat menggembirakan meskipun saya sedang sedih karena anak saya sakit. Ternyata ada hikmahnya juga dalam kesaedihan ini dengan saya diberikan kebahagiaan karena hasil menunjukan 6,5 artinya batas normal . Pangkreas saya membaik 80 % dan mudah mudahan semakin baik hingga 100 % normal. Alhamdulillah.

     Dengan semakin membaik kondisi pangkreas saya saya semakin bersemangat untuk sembuh dan berusaha memberikan kesadaran dan memotivasi teman teman yang menderita DM untuk semangat karena ternyata DM bisa disembuhkan. Kepada teman teman saya yang memiliki gula darah tinggi namun menganggap sepele saya ajak untuk konsultasi dan merubah gaya hidup yang cocok untuk penderita DM sehingga memperkecil komplikasi yang mengancam penderita DM terutama mengenalkan pentingnya tes Hba1C yang ternyata belum banyak diketahui oleh masyarakat padahal tes itu sangat akurat untuk mendeteksi adanya DM di tubuh kita.

     Demikian sedikit pengalaman yang barangkali berguna bagi kita semua . Marilah rekan rekan yang berusia 40 th keatas untuk memperbaiki gaya hidup dan pola makan agar terhindar dari penyakit yang mengincar kita. Semoga bermanfaat.